Ahklak merupakan suatu sifat-sifat baik dan buruknya manusia.
Mempelajari ahklak merupakan cara seorang muslim untuk menjaga sikapnya.
Kata akhlak secara etimologi berasal dari kata al-akhlaaqu yang merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluqu
yang berarti tabiat, kelakuan, perangai, adat kebiasaan atau khalqun
yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu
berarti perangai, tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.Dengan
mengetahui mana ahklak yang baik dan buruk kita dapat memahami bagaimana
cara bersikap kita sehari-hari. Rasulullah saw merupakan tauladan
akhlak kita sebagai seorang muslim. Akhlak rasulullah merupakan akhlah
yang poaling sempurna. Berikut dalilnya : “ Sesungguhnya engkau ( Muhammad ) berada pada landasan akhlak yang agung”. ( QS Al-Qalam : 4 )
Rasulullah saw pernah bersabda : Orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku kedudukannya di surga adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang-orang yang aku benci adalah orang yang pongah, sombong, dan takabur ( Kanz ‘Ummual 8402). Dalam sabda rasulullah tersebut memiliki makna penekanan bahwa orang yang berakhlak baik memiliki kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dan berkebalikan dengan orang yang berakhlak buruk. Nabi saw bersadba, “Aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang-orang yang berakhlak baik”. (HR. Abu Dawud).
Akhlak tepuji sangatlah tinggi kedudukannya dimata Allah swt, bahkan meskipun seseorang lemah dalam beribadah, namun akhlaknya mulia maka kedudukannya lebih tinggi dari pada orang yang pandai beribadah tapi akhlaknya buruk. Dari Anas, Rasulullah pernah bersabda : Sesungguhnya seorang hamba mencapai derahat yang tinggi di hari akhirat dan kedudukan yang mulia karma akhlaknya yang baik walaupun ia lemah dalam ibadah. ( HR. Al-Tabhrani, Al-Tabhrig 3:404 )
Pelajaran akhlak dapat kita ambil secara langsung dalam berbagai kisah di Al-Quran. Dalam Al-Quran banyak sekali menceritakan kisah-kisah para nabi. Banyak sikap-sikap yang bisa kita teladani di dalamnya. Allah swt berfirman : “Maka kisahkanlah kisah-kisah itu supaya mereka mengambil pelajaran”. ( QS Al-Araf [7]:176).
Rasulullah saw pernah bersabda : Orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku kedudukannya di surga adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang-orang yang aku benci adalah orang yang pongah, sombong, dan takabur ( Kanz ‘Ummual 8402). Dalam sabda rasulullah tersebut memiliki makna penekanan bahwa orang yang berakhlak baik memiliki kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dan berkebalikan dengan orang yang berakhlak buruk. Nabi saw bersadba, “Aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang-orang yang berakhlak baik”. (HR. Abu Dawud).
Akhlak tepuji sangatlah tinggi kedudukannya dimata Allah swt, bahkan meskipun seseorang lemah dalam beribadah, namun akhlaknya mulia maka kedudukannya lebih tinggi dari pada orang yang pandai beribadah tapi akhlaknya buruk. Dari Anas, Rasulullah pernah bersabda : Sesungguhnya seorang hamba mencapai derahat yang tinggi di hari akhirat dan kedudukan yang mulia karma akhlaknya yang baik walaupun ia lemah dalam ibadah. ( HR. Al-Tabhrani, Al-Tabhrig 3:404 )
Pelajaran akhlak dapat kita ambil secara langsung dalam berbagai kisah di Al-Quran. Dalam Al-Quran banyak sekali menceritakan kisah-kisah para nabi. Banyak sikap-sikap yang bisa kita teladani di dalamnya. Allah swt berfirman : “Maka kisahkanlah kisah-kisah itu supaya mereka mengambil pelajaran”. ( QS Al-Araf [7]:176).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar